Diduga Proyek Siluman Jual Buku dan Fogging Ada di Disdik Sumut

Dugaan proyek siluman penjualan buku dan fogging oleh oknum ASN di Dinas Pendidikan Sumut, yang katanya, atas suruhan orang terdekat pejabat nomor satu di instansi tersebut semakin menjadi bahan pembicaraan.

topmetro.news – Dugaan proyek siluman penjualan buku dan fogging oleh oknum ASN di Dinas Pendidikan Sumut, yang katanya, atas suruhan orang terdekat pejabat nomor satu di instansi tersebut semakin menjadi bahan pembicaraan.

Hal ini terkuak ketika wartawan berada di beberapa sekolah melakukan konfirmasi terkait keberadaan orang dekat pejabat di Dinas Pendidikan Sumut yang terkesan memaksa kepala sekolah untuk membeli buku dan fogging. Di mana konon katanya, peruntukkannya adalah sekolah yang bersangkutan .

Selain itu juga, harga buku dari pihak ketiga ke beberapa SMA itu, menurut kepala sekolah sangat mahal daripada pembelian di luar. Sehingga dengan keadaan kondisi yang sangat miris, akhirnya pihak sekolah terpaksa membeli buku dan fogging. Mereka mengaku takut dengan ancaman oknum ASN di Dinas Pendidikan Sumut.

Sementara itu sebelumnya, beberapa media juga sudah menyoroti dugaan proyek siluman di Dinas Pendidikan Sumut, yang sangat merugikan sekolah.

Akui Ada

Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut Murdianto mengakui, memang ada dugaan proyek ‘siluman’ yang membuat resah sejumlah SMA dan SMK di Kota Medan.

Dugaan proyek ‘siluman’ ini disinyalir hanya akal-akalan oknum di Disdik Sumut demi meraup keuntungan dari SMA dan SMK di Kota Medan.

Menurut Murdianto, kasus proyek ‘siluman’ ini sedang dalam pemeriksaan. Ia juga tidak menampik soal dugaan ada oknum Dinas Pendidikan Sumut yang bermain.

“Ada oknum yang bermain terkait dengan adanya hal ini. Kami sudah periksa secara internal,” katanya, Rabu (2/3/2023) kemarin.

Ia mengatakan, Dinas Pendidikan Sumut sudah mengimbau kepada seluruh SMA dan SMK untuk tidak merespon permintaan oknum tersebut. Bila perlu, kata Murdianto, segera laporkan masalah ini ke dinas.

“Kami sudah mengimbau kepada seluruh kepala sekolah. Apabila ada yang datang untuk meminta (membeli mesin fogging) dan pembelian buku, segera melaporkan ke Dinas Pendidikan,” katanya.

Mencuatnya kasus proyek siluman di Dinas Pendidikan Sumut ini berawal dari keresahan SMA dan SMK di Kota Medan. SMA dan SMK di Kota Medan mengaku dipaksa membeli buku dan mesin fogging.

Dugaan pemaksaan ini berkenaan dengan indikasi ‘proyek gaib’ oknum pejabat Dinas Pendidikan Sumut demi meraup keuntungan pribadi.

Menurut informasi, oknum di Dinas Pendidikan Sumut itu meminta kepada seluruh sekolah untuk membelinya dengan menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Terkait hal ini, ketika media mencoba konfirmasi kepada Kadis Pendidikan Sumut Asren Nasution, lewat telepon, Kamis (2/3/2023), belum berhasil.

Ancaman

Di tempat terpisah sumber mengatakan, jika ada sekolah yang berani protes, maka oknum pejabat itu tidak akan menyetujui ‘Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah’ (RKAS).

Karena itu, seluruh pengelola sekolah negeri dan swasta takut untuk membantah usulan yang tidak masuk akal dari Dinas Pendidikan Sumut ini. “Bahkan, protes saja dibantah langsung dan RKAS tidak akan ditandatangani jika tidak memasukkan item barang titipan yang dimaksud,” ucapnya.

Sumber mengatakan, sebagian sekolah diminta untuk membuat surat pernyataan memang membutuhkan barang-barang yang diminta oleh Kepala Dinas Asren Nasution.

“Padahal sekolah tidak membutuhkan. Karena masing-masing sekoah sudah memiliki mesin fogging,” jelasnya.

Sumber juga mengatakan, lantaran ancaman itu, ada beberapa sekolah yang membeli bukumeski tidak berguna. Buku yang sudah mereka beli itu kini tersimpan di gudang. Karena memang tidak layak untuk tahun ajaran baru.

penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment